Jenis kripto dalam NFT memang cukup beragam. Akan tetapi, ada beberapa jenis kripto yang menjadi langganan di dalam NFT.
Apabila Anda ingin menggunakan NFT, maka perlu memperhatikan jenis aset koin kripto ini. Kebanyakan NFT menggunakan pembayaran dengan hanya beberapa jenis kripto.
Buat Anda pengguna baru dan masih kurang familiar dan NFT, mungkin masih bingung dengan sistem transaksinya. Meski demikian, NFT menjadi salah satu hal yang populer saat ini.
Mengenal Berbagai Jenis Kripto dalam NFT
Sejak beberapa tahun terakhir, kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang sangat populer. Kepopulerannya tentu karena kripto yang menjanjikan keuntungan tinggi.
Melansir dari Wikipedia, kripto adalah mata uang yang memang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran. Kripto ini menggunakan kriptografi yang kuat untuk mengamankan transaksi keuangan.
Pada kenyataannya, kriptografi juga mampu mengontrol proses pembuatan unit tambahan kripto juga melakukan verifikasi transfer aset.
Salah satu hal yang mempengaruhi kepopuleran kripto adalah karena sosok berpengaruh dari mancanegara yang mempromosikan berbagai jenis token pilihannya sebagai token masa depan.
Keunikan dari aset kripto juga mampu memberikan keuntungan besar untuk para investornya. Meski begitu, risiko dari kripto ini juga perlu Anda perhitungkan.
Setelah antusias dari pasar kripto ini populer, kini hadir turunannya, yaitu NFT. Kehadiran NFT ini membuat pasar kripto semakin menarik.
NFT adalah singkatan dari Nong Fungible Token yang merupakan aset digital berbasis teknologi blockchain yang diperdagangkan di pasar kripto.
Kehadiran NFT termasuk ke dalam bursa kripti. Saat ini ada beragam jenis NFT di berbagai industri.
Adapun cara membeli NFT ini menggunakan uang kripto. NFT adalah sebuah token digital yang menjadi bentuk kepemilikan seseorang terhadap sesuatu.
Ada berbagai jenis kripto dalam NFT. Berikut ini beberapa jenis mata uang kripto yang paling sering digunakan di dalam transaksi NFT.
Bitcoin
Mata uang kripto yang paling sering ada di dalam NFT adalah Bitcoin. Ini sebenarnya menjadi koin kripto yang paling populer.
Bitcoin menjadi kripto terdesentralisasi pertama yang menggunakan teknologi blockchain dalam transaksi digital. Alih-alih bank sentral untuk memasok uang, Bitcoin menggunakan buku besarnya sendiri.
Mata uang Bitcoin juga mampu melakukan transfer yusang peer-to-peer. Transaksi yang terjadi juga jauh lebih mudah daripada pertukaran mata tradisional dengan pihak ketiga.
Tether
Jenis kripto dalam NFT selanjutnya adalah Tether adalah stablecoin. Mata uang ini terikat dengan dolar AS.
Tether menggabungkan manfaat dari mata uang kripto dengan mata yang yang pemerintah keluarkan.
Nilai Tether cenderung lebih stabil karena tidak membutuhkan perantara keuangan di dalam transaksinya.
Binance Coin
Anda mungkin juga sudah tidak asing lagi dengan Binance Coin. Mata uang kripto ini merupakan sebuah platform.
Akan tetapi, Binance Coin juga memiliki token atau uang kripto sendiri. Platform ini berguna untuk membayar biaya pertukaran mata uang dan mendukung pertukaran terdesentralisasi.
Dogecoin
Selanjutnya ada Dogecoin. Ini termasuk jenis kripto dalam NFT yang tidak kalah populer. Banyak orang yang sudah mengetahui awalnya Dogecoin banyak menjadi meme. Akan tetapi, siapa sangka bahwa Dogecoin justru malah merosot nilainya sebagai mata uang kripto.
Dogecoin ini lebih cepat dan mudah dalam proses pencatatan pembayaran. Itulah kenapa, Dogecoin menjadi salah satu mata uang kripto yang paling populer di dunia.
Mata uang Dogecoin berbeda dengan Bitcoin. Dogecoin ini memang dirancang untuk tidak memiliki batasan.
Jadi, Dogecoin bisa dibuat dari waktu ke waktu tanpa ada batasannya. Kini harga Dogecoin juga sudah cukup meningkat dan banyak menjadi metode pembayaran di platform NFT.
Ethereum (Eter)
Mata uang kripto lainnya yang banyak menjadi pembayaran NFT adalah Ethereum atau Eter. Eter merupakan token yang berguna untuk memfasilitasi transaksi di dalam jaringan bernama Ethereum.
Ethereum sendiri merupakan sebuah platform. Kehadiran jenis kripto dalam NFT Ethereum ini menggunakan teknologi blockchain yang mampu memberikan pembuatan kontrak pintar serta aplikasi terdesentralisasi lainnya.
Dengan menggunakan eter, maka perangkat lunak tidak harus ada di bursa aplikasi dan hanya perlu membayar 30 persen pendapatannya untuk Google Play Store dan platform sejenisnya.
Tez (XTZ)
Selanjutnya ada XTZ yang merupakan mata yang resmi dari Tezos. Blockchain uini memiliki komunitas NFT yang cukup besar.
Selain itu, XTZ juga terbilang cukup populer di kalangan kreator dan juga kolektor NFT lokal. Ketika Anda ingin membeli NFT dari marketplace seperti Teia, Objkt, hingga FxHash, maka pastikan sudah memiliki stok XTZ.
Karena jika tidak, maka Anda tidak bisa membeli aset NFT yang ada di dalam platform tersebut. Jadi, perhatikan dengan baik koin kripto yang Anda gunakan dalam pembelian NFT.
Berbagai jenis kripto dalam NFT tersebut adalah yang paling umum. Anda perlu memperhatikan platform pembelian NFT terlebih dahulu. Pastikan Anda memiliki koin kripto yang sesuai dengan ketentuan platform tersebut.